TI12 mengimplementasikan skema baru “Road to the International”.
The International 2023, turnamen tahunan terbesar Dota 2 edisi ke-12, kembali ke Seattle Oktober ini.
TI12 akan dimulai dengan penyisihan grup pada 14 Oktober dan dilanjutkan dengan babak playoff. Menurut pengumuman Valve, kedua seri tersebut menerapkan skema baru yang disebut “The Road to the International”. Namun, informasi lebih lanjut tentang format baru ini akan diumumkan di masa mendatang.
Sementara itu, acara utama The International dimulai pada 27 hingga 29 Oktober, dari Jumat hingga Minggu. Format baru ini mirip dengan TI11 yang berlangsung di Singapura.
TI12 akan berlangsung di Climate Pledge Arena, stadion yang sama yang pernah menjadi tuan rumah beberapa turnamen dunia Dota 2. Stadion tersebut sebelumnya bernama KeyArena, namun kini namanya telah berubah.
Internasional terakhir yang berlangsung di sana adalah pada tahun 2017 ketika Team Liquid, yang dipimpin oleh Kuro “KuroKy” Tahasomi, meraih kemenangan fantastis 3-0 di grand final.
Tempat untuk TI12 diumumkan di ESL One Berlin Major, di mana Gaimin Gladiator muncul sebagai pemenang turnamen dan juga meraih juara Major pertamanya secara berturut-turut.
Berlangganan ke akun resmi SATU eSports di Facebook, Instagram, dan TikTok untuk berita esports terbaru, skor, gosip transfer, dan pembaruan harian lainnya.
BACA JUGA: Jadwal, Format, Hasil dan Cara Nonton Dota 2 Berlin Major
Bali Major akan menjadi turnamen terpanas sebelum TI 12.
Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah Dota 2 Major, salah satu turnamen level atas resmi Valve. Keyakinan tersebut datang dari download di situs resmi Dota 2 yang menyebutkan DPC musim ini akan berakhir dengan Bali Major.
Musim ini DPC Valve telah membentuk tiga putaran liga regional yang masing-masing berpuncak pada turnamen besar. Tiga negara telah ditunjuk sebagai tuan rumah: Peru, Jerman dan Indonesia.
Jika diurutkan berdasarkan waktu, Five Major akan menjadi yang pertama, diikuti oleh Berlin Major, dan kemudian Bali Major akan ditutup.
Turnamen besar ini akan mempertemukan tim-tim terbaik dari masing-masing liga regional dalam satu panggung. Mereka akan bersaing memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (Rp 7,8 miliar).
Tidak hanya itu, mereka yang berpartisipasi juga ingin mendapatkan poin DPC yang akan membawa mereka ke The International, turnamen tahunan terbesar Dota 2.
Ini bukan kali pertama Valve mencalonkan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen resmi. Pada bulan Maret 2018, GESC: Indonesia Dota 2 Minor berlangsung.
Acara yang diadakan di Jakarta ini cukup sukses, antusias masyarakat sangat luar biasa dan membekas mendalam bagi para penggiat skena kompetitif Dota 2.
Meski tak lagi digelar di satu kota, Bali tetap menyimpan potensi yang tak kalah. Baru-baru ini, Isle of the Gods berhasil menjadi tuan rumah acara esports terbuka terbesar di dunia.
Tak hanya sebaran poin DPC di Bali Major yang paling besar dibanding major lainnya musim ini, tentunya juga akan menaikkan persaingan petarung Dota 2 terkuat dunia ke level yang luar biasa.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022