Kepercayaan diri pelatih timnas Dota 2 tersebut bukan omong kosong.
Tim Dota 2 Indonesia berhasil mengembalikan mood positif pada lanjutan IESF WEC 2022.
Setelah baru saja mengalami kekalahan dari Filipina dalam pertarungan sengit, kali ini Mikoto cs mampu mengembalikan Kazakhstan dari lower bracket.
Kemenangan 2-0 membuktikan bahwa kepercayaan diri yang disuarakan pelatih tim Dota 2 bukanlah omong kosong.
Mikoto memimpin tim Dota 2 Indonesia
Pasukan Merah Putih langsung menunjukkan permainan gemilangnya di game pertama, kombinasi support Clockwerk dan Mirana terus bergantian, sehingga para core Kazakh tidak mendapatkan ruang yang dibutuhkan untuk farming.
Di sisi lain, Mikoto mampu mengumpulkan perbendaharaan emas lebih cepat dengan adanya Batrider di mid lane. Dia juga seorang algojo garis depan yang memblokir gerakan Ember Spirit dan Faceless Void musuh.
Tak butuh waktu lama, hanya berselang 25 menit perwakilan Kazakhstan terpaksa menyerah.
Duo support Joham dan Whitemon kembali menunjukkan permainan yang bagus, kali ini menggunakan Mirana dan Bane. Seri KK selalu tepat sasaran dan merusak tulang punggung tim Indonesia.
Indonesia selalu dibedakan dengan emas dan pengalaman sejak menit pertama, tidak sulit membayangkan betapa mereka mendominasi pertandingan 35 menit ini.
Mikoto kembali menjadi MVP, di game kedua ia kembali berhasil menghancurkan pertahanan Kazakhstan dengan puck.
11 kill dan 17 assist sudah lebih dari cukup alasan kenapa mid laner ini layak menyandang gelar MVP.
Indonesia akan menghadapi Thailand selanjutnya pada Jumat (12/9) pukul 09:00 WIB.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022
Timnas Dota 2 Indonesia dipastikan lolos ke babak final lower bracket.
Tim Dota 2 Indonesia berhasil kembali ke jalur positif usai mengalahkan Kazakhstan. Kekalahan melawan Filipina yang membuat timnas terlempar ke lower bracket sepertinya tidak terlalu mempengaruhi performa mereka.
Kekalahan dari Filipina ini sebenarnya diakui pelatih Dota 2 Aville sebagai bahan edukasi yang berharga.
Ia dan seluruh pemain timnas mendapat banyak nilai penting agar bisa lebih mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya.
“Setelah kami turun ke lower bracket, kami banyak melakukan penilaian agar persiapan pertandingan ini lebih matang,” kata Avil.
Tim Dota 2 Indonesia kerap memenangkan pertarungan melawan Thailand
Keberhasilan meraih kemenangan atas Kazakhstan membawa timnas lolos ke lower bracket IESF WEC 2022 menghadapi Thailand.
Meski menghadapi salah satu kandidat juara, tim Merah Putih tidak gentar dan yakin bisa lolos ke final lower bracket untuk menantang Laos sebelum akhirnya bisa kembali menghadapi Filipina di babak grand final.
“Perwakilan Thailand adalah tim yang utuh, jadi persiapan mereka jauh lebih lama dari kami. Tapi di game pub, kami sering bertemu, dan bahkan di hasil scrim, kami lebih baik. Jadi kami yakin bisa menang,” kata Avil.
Pertandingan antara Indonesia dan Thailand akan berlangsung pada Jumat (12/9) pukul 09:00 WIB.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022
Timnas Dota 2 Indonesia merebut tiga peringkat pertama di IESF WEC 2022.
Tim Dota 2 Indonesia tinggal selangkah lagi menuju Final Lower Bracket IESF WEC 2022. Ujian terakhir yang harus mereka lewati adalah Thailand.
Thailand menjadi salah satu kandidat juara yang diakui pelatih timnas Dota 2 sebagai batu sandungan terbesar saat ini di lower bracket.
Namun, Dreamocel dan kawan-kawan sangat optimis bisa memenangkan pertandingan ini.
Tim Dota 2 Indonesia selangkah lebih dekat ke final IESF WEC 2022
Trainer Evil langsung menunjukkan draft yang bagus saat menghadapi Core Morphling di game pertama, ia memilih Outworld Destroyer dan Slark untuk mengalahkan hero ini.
Hasilnya sangat fantastis, tim Indonesia mampu dengan mudah mengontrol pertandingan sejak menit pertama. Tim merah putih memastikan kemenangan di pertandingan ini dengan keunggulan 17.000 emas.
Thailand masih mempercayakan tugas membawa Morphling di game kedua, namun kali ini mereka mematikan Outworld Destroyer dan memilih Leshrac untuk menahan kepergian Slark.
Tentu saja keputusan tersebut akan langsung berbuah manis. Morphling kali ini bebas untuk di-farm, TNK bahkan mencatat rata-rata 898 GPM.
Timnas Thailand berhasil memenangkan laga yang berakhir dengan durasi serupa dan menyamakan skor 1:1.
Pada game penentuan, Thailand kembali mencoba mengandalkan susunan late game, kali ini dengan Naga Siren. Indonesia tidak tinggal diam, mereka mengambil core Pangolier dan Pugna agar bisa menerobos di awal pertandingan.
Indonesia menjalankan rencana agresinya sejak awal pertandingan, mereka berhasil setidaknya sampai Thailand bisa mendapatkan Roshan kedua.
Namun setelah itu, pasukan Thailand kehilangan konsentrasi dan memberikan dorongan kepada Indonesia. Satu persatu jagoan lawan berhasil menumbangkan timnas dalam insiden itu. Alhasil, Indonesia mampu mengamankan kemenangan pada menit ke-40.
Dengan hasil ini, Indonesia akan berhadapan dengan Laos di final lower bracket. Jika berhasil memenangkan laga tersebut, tim Dota 2 Indonesia akan kembali berhadapan dengan Filipina di puncak klasemen.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022
Mampukah tim Dota 2 Indonesia meraih medali emas?
Timnas Dota 2 Indonesia melanjutkan dinamika positifnya di IESF WEC 2022 setelah berhasil keluar sebagai juara di
Usai kemenangan pertama, tim Indonesia baru bisa mencatatkan kemenangan di game ketiga.
Laos memang mendominasi game kedua, namun pemilihan keju yang mereka pilih di game ketiga gagal membawa mereka ke babak selanjutnya.
Timnas Dota 2 akan melawan Filipina di grand final IESF WEC 2022
Timnas Dota 2 Indonesia langsung tancap gas sejak menit pertama, mereka mampu mendapatkan lima kill hanya dalam waktu delapan menit.
Laju pertarungan merah-putih dipertahankan sepanjang pertandingan, pertarungan berlangsung singkat selama 37 menit.
Aksi fenomenal Mikoto bersama Ember Spirit menjadi sajian utama laga ini, KDA 16/1/18 darinya langsung dianugerahi gelar MVP.
Pada laga berikutnya, keadaan berbalik 180 derajat, kini giliran Laos yang mendikte permainan untuk Indonesia. Carry Faceless Void tidak cukup kuat untuk menahan serangan
Pudge dan Amber Spirit.
Indonesia menyerah pada menit ke-45 dengan defisit kekayaan bersih 21.000 emas.
Belajar dari kesalahan di game sebelumnya, Coach Avil memberikan hero-hero penghibur timnya seperti Bat Rider untuk Mikoto dan Mirana untuk Johama.
Keputusan tersebut membawa hasil yang manis dan kemenangan mutlak. Dreamocel memimpin pasukan Indonesia menuju kemenangan dengan Monkey King di garis depan. Dalam duel ini, dia melakukan 17 kill.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina di Grand Final Dota 2 IESF WEC 2022. Ini merupakan pertemuan kedua dalam turnamen tersebut, siapakah pemenang setelah duel tersebut?
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022
Siapa sangka pemain yang belum pernah bermain juga akan memberikan yang terbaik untuk timnas Indonesia di Dota 2.
Hanya dalam satu langkah, tim Dota 2 Indonesia bisa mendapatkan medali emas di IESF WEC 2022.
Setelah mengalahkan Laos, Indonesia akan kembali menghadapi Filipina di babak grand final.
Meski menang, carry tim nasional Dota 2 Indonesia Randy “Dreamocel” Sapoetra masih merasa masih harus banyak diapresiasi.
“Tugas utama saya sebelum grand final adalah memperbaiki kesalahan saya sendiri. Sebagai tim, saya membuat banyak kesalahan. Kami masih berusaha untuk menciptakan chemistry yang lebih baik,” kata Dreamocel.
Keenam pemain tersebut memberikan kontribusi besar bagi tim Dota 2 Indonesia
Indonesia meraih kemenangan demi kemenangan setelah terdegradasi ke lower bracket oleh Filipina.
Apalagi dua pertandingan terakhir, setiap pertarungan tidak mudah, kedua pertandingan berakhir 2-0.
Sering kalah satu poin, Dremosel menunjukkan bahwa draft adalah bagian penting dari pertarungan. Untuk itu, ia bersyukur ada pemain keenam, Hyde, yang banyak membantu di balik layar.
“Membuat draft tidak semudah kelihatannya, bahkan pemain seperti Whitemon pun masih bingung. Untungnya, ada Hyde yang banyak membantu draf. Bahkan, dia bisa memberikan dampak terbesar bagi tim,” jelasnya.
Siapa sangka para pemain yang tidak bermain dalam satu pertandingan pun akan melakukan segala cara demi kesuksesan Timnas Indonesia.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022
Balas dendam sepenuhnya! Tim Dota 2 Indonesia Terbaik di IESF WEC 2022.
Tim Dota 2 Indonesia akan menghadapi pertarungan terakhir saat menghadapi Filipina sekali lagi untuk memperebutkan gelar IESF WEC 2022.
Sebelumnya, kedua tim bertemu di babak pertama upper bracket. Saat itu, Indonesia kalah tipis 2-1.
Oleh karena itu, grand final ini sangat menarik untuk disaksikan, mengingat betapa sengitnya pertemuan pertama mereka.
Gelar pertama Indonesia di IESF WEC 2022 jatuh ke tangan tim nasional Dota 2.
Tim Dota 2 Indonesia dan Filipina berbagi poin di dua game pertama, dua carry secara bergiliran membawa poin plus untuk tim mereka.
Dreamocel luar biasa di game pertama dengan Slark dan Akashi hebat di game kedua dengan Terror Blade.
Meski sama-sama menang dengan keunggulan masing-masing satu poin, Filipina berada di posisi yang lebih baik karena keluar dari upper bracket dan menambah satu poin bonus, sehingga skor menjadi 2-1 untuk keunggulan mereka.
Indonesia nampaknya tak ingin bermain di late game setelah kalah di game sebelumnya karena tim merah putih mampu menang cepat di babak ini.
Awalnya, keadaan sangat seimbang untuk kedua tim hingga Dremocel selesai membangun dua produk utamanya. Pertarungan hanya berlangsung 32 menit.
Tim Dota 2 Indonesia benar-benar tertekan di game penentu, Tuskar, Mars dan Skywrath Mage terbukti sangat merepotkan pertahanan timnas.
Beruntung Mikoto cs bisa tenang dan menunggu hingga midlayer Jabar akhirnya berhasil mencuri Aegis. Sejak saat itu, Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut, mereka terus menyerang dan memastikan kemenangan yang dramatis.
Gelar ini menjadi yang pertama bagi Indonesia di IESF WEC 2022. Mari dukung perwakilan Indonesia di industri lain.
Ikuti saluran resmi ONE Esports Indonesia di Instagram, Facebook, dan TikTok untuk berita, panduan, dan highlight Dota 2 terbaru.
BACA JUGA: Terlalu OP! 5 hero paling banyak diperebutkan di DPC SEA 2021/2022